Euphorbia sp. (17) in English click here
Euphorbia sp. (17)
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas: Mognoliopsida
Ordo: Euphorbiales
Suku: Euphorbiaceae
Genus: Euphorbia
Spesies: Euphorbia sp.
Morfologi
Euphorbia sp. merupakan tumbuhan famili euphorbia (euphorbiaceae) yang belum diketahui atau belum teridentifikasi jenisnya. Berdasarkan pengamatan fisik di lapangan, tanaman ini memiliki satu batang penyangga berdiameter sekitar 15 hingga 25 cm, memiliki cabang yang panjangnya mencapai 20 hingga 50 cm. Tepi daun tanaman ini bergerigi dan berjarak sekitar 2 cm antar gerigi. Setiap gerigi ditumbuhi duri yang panjangnya 0,5 cm. Duri ini berguna untuk melindungi diri dari hewan liar. Selain itu, Nuryati (2011) menyebutkan famili euphorbiaceae umumnya memiliki tinggi 2-6 m, pangkal berkayu, dan banyak cabang. Pada umumnya beberapa jenis euphorbia memiliki getah susu beracun.
Persebaran & Habitat
Menurut Govaerts (2016) tanaman jenis euphorbiaceae berasal dari Sri Lanka yang kemudian menyebar ke negara tropis di Asia, Amerika, dan India Barat juga tersebar di sekitar pulau Samudera Pasifik. Tanaman ini merupakan tanaman yang mampu bertahan hidup dalam kondisi kering, panas, dan saat cuaca kemarau. Hal ini karena tanaman ini mampu menyimpan cadangan air dengan baik, sehingga saat kemarau panjang atau saat cuaca panas masih dapat bertahan hidup.
Potensi
Euphorbiaceae merupakan tanaman yang memiliki banyak kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, tannin, dan fenol (Sugumar dkk.: 2010). Rindit (2017) menyatakan bahwa senyawa flavonoid dan fenol pada tumbuhan bersifat antibakteri. Sedangkan, menurut Vuong (2014) tumbuhan jenis ini mengandung fenol dan terpen yang bermanfaat untuk melawan bakteri.
Kegunaan
Tanaman euphorbiaceae dikenal sebagai tanaman hias yang biasa tubuh di pekarangan rumah, dan getahnya bernilai ekonomis pada beberapa jenis euphorbia (Schultes, 1987). Menurut Vasas & Hohman (2014) kandungan alami dari tanaman ini telah berkontribusi besar dalam bidang pengobatan. Menurut Cataluna & Rates (2015) tanaman ini dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional yang dipercaya mampu mengobati penyakit sifilis, asma, kanker, sakit perut, penyakit kulit, dan kusta.
Daftar Pustaka
Schultes RE. 1987.
Members of Euphorbiaceae in primitive and advanced societies. Bot. J. Linn.
Soc. 94, 79–95.
Vuong QV, Thanh DT, Bhuyan DJ, Goldsmith CD, Sadeghzadeh E, Scarlett CJ, Bowyer MC. (2014) Optimization of ultrasound-assisted extraction conditions for euphol from the medicinal plant, Euphorbia tirucalli, using response surface methodology. Ind. Crops Prod. 2014, 63, 97–202.
Vasas A, Rédei D, Csupor D, Molnár J, Hohmann J. (2012). Diterpenes from European Euphorbia species serving as prototypes for natural-product-base drug discovery. Eur. J. Org. Chem. 2012, 5115–5130.
Cataluna P, Rates S. (2015). The Traditional Use of the Latex From Euphorbia tirucalli Linnaeus (Euphorbiaceae) in the Treatment of Cancer in South Brazil.
Singh B., Dutt N., Kumar D., Singh S., and Mahajan R., (2011). Taxonomy, Ethnobotany and Antimicrobial Activity of Croton bonplandianum, Euphorbia hirta and Phyllanthus franternus. Journa of Advance in Developmwntal Research.
0 Komentar