Kebun Raya Purwodadi

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi, 2022


History and Profile in English click here
Sejarah dan Profil

         Kebun Raya Purwodadi merupakan balai konservasi tumbuhan yang dibangun pada 30 Januari 1941 oleh Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking. Namun, kebun raya ini pertama kali beroperasi pada tanggal 10 Maret 1963. Setelah dibuka untuk umum, pada tahun 1980 sarana pendukung fisik mulai dibangun, sistem pengelolaan tanaman di kebun semakin tertata, dan koleksi tumbuhan dikelompokkan berdasarkan suku masing-masing tanaman. Kebun raya ini merupakan cabang atau pemekaran dari Kebun Raya Bogor yang berdiri sejak jaman kolonial Belanda atau dikenal dengan Lands Plantentuin Buitenzorg.

        Pada 1986, Kebun Raya Purwodadi mengalami reorganisasi menjadi Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Purwodadi berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang Biologi) LIPI bersama 2 cabang lainnya. Pada tahun 2001, sesuai dengan Keputusan Presiden RI No.103 tahun 2001 Nomor: 1151/M/2001 LIPI mengalami reorganisasi yang membuat Kebun Raya Purwodadi berubah status menjadi Unit Pelaksana Teknis Kebun Raya Purwodadi. Pada tahun 2021, Peraturan Presiden Tahun No.33 tahun 2021 menyatakan bahwa Kebun Raya Purwodadi bearada di bawah naungan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). 

        Kebun Raya Purwodadi memiliki luas lahan 85 hektar dan berada pada ketinggian 300 mdpl. Kebun raya berlokasi di Jalan Surabaya-Malang KM.65, di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan- Jawa Timur, tepatnya berada disekitar 24 km sebelah Utara Kota Malang dan sekitar 65 km sebelah Selatan Kota Surabaya. Kebun Raya Purwodadi merupakan salah satu dari tiga cabang Kebun Raya Indonesia (Kebun Raya Bogor). Tiga cabang kebun raya tersebut yaitu Kebun Raya Purwodadi (Pasuruan- Jawa Timur), Kebun Raya Cibodas (Bogor-Jawa Barat), Kebun Raya Bali atau Eka Karya Bali (Tabanan-Bali). Koleksi tumbuhan ketiga kebun raya ini berbeda, contohnya koleksi tumbuhan yang tumbuh di dataran rendah kering. Kebun raya memiliki 5 pilar, yaitu: 

  1. Konservasi 
    Kebun raya merupakan tempat untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan di luar habitat asli (ex-situ) sebagai koleksi bernilai ilmiah tinggi, dan dijadikan tempat penyediaan tanaman untuk tumbuhan yang terancam punah.
  2. Edukasi
    Kebun raya sebagai penyaji informasi bagi siapapun yang datang untuk meningkatkan wawasan di bidang pertanian, lingkungan, pemanfaatan tanaman untuk merangsang masyarakat untuk peduli terhadap pelestarian tumbuhan.
  3. Penelitian
    Kebun raya memfasilitasi penelitian dan pengembangan di bidang botani dan konservasi tumbuhan.
  4. Wisata Alam
    Kebun raya merupakan alam bebas di tengah kota sehingga banyak orang yang berkunjung untuk menikmati udara segar.
  5. Jasa Lingkunga
    Kebun raya memiliki banyak manfaat bagi dan berdampak baik bagi lingkungan sekitar, seperti: menyediakan udara bersih, menyerap karbondioksida sehingga mengurangi polusi. Selain itu, tata air menjadi bersih karena unsur hayati yang baik.