Jatropha curcas L.- Jarak Pagar in English click here
Jatropha curcas
L.- Jarak Pagar


Sumber gambar: Dokumentasi pribadi, 2022

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Subdivisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Euporbiales
Suku: Euporbiaceae
Genus: Jatropha
Spesies: Jatropha curcas L.
(Linnaeus, 1753)

Daun

Batang

Bunga
Sumber gambar: Dokumentadi pribadi, 2022

Morfologi
Jarak pagar (jatropha curcas L.) merupakan tanaman yang bentuk bunganya mirip cawan berwarna hijau kekuningan. Bunganya memiliki 5 mahkota berwarna keunguan. Daunnya merupakan jenis daun tunggal berlekuk dan bersudut 3 atau 5 sudut. Panjang daunnya dapat mencapai 5-15 cm. Tulang daun menjari dengan jumlah 5-7 tulang daun utama. Buah jarak pagar berbentuk bulat, mempunyai tiga rongga yang panjangnya 2 cm dan tebalnya 1 cm, berwarna kuning dan berubah menjadi hitam bila sudah matang. Pembentukan buah memerlukan waktu 90 hari mulai dari pembungaan sampai pemasakan biji (de Padua dkk., 1999). Tingginya dapat mencapai 1-7 meter, bercabang tidak teratur (Hambali dkk. 2006).

Persebaran & Habitat
Jarak Pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari Negara Amerika yang beriklim tropis. Oleh karena itu, kini tumbuhan jenis ini banyak tersebar di beberapa negara tropis, termasuk di Indonesia, terutama di pulau Jawa dan Madura. Di Indonesia, Jarak Pagar banyak dimanfaatkan sebagai pagar pekarangan rumah dan untuk reboisasi hutan.

Potensi
Jarak Pagar memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat untuk dijadikan obat diantaranya senyawa fenol, flavonoid, saponin, dan senyawa alkaloid (Ehsanet, dkk., 2011). Menurut Zasa (2012) ekstrak kulit batang tanaman Jarak Pagar mengandung saponin, steroid, tannin, glikosida, alkaloida, dan flavonoid. Selain itu, Bijinya memiliki kandungan berbagai asam lemak, yaitu asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam archidic, asam benedict, asam palmitoleat, asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Kandungan asam lemak ini dapat diekstraksi yang nantinya akan menghasilkan minyak yang dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel. Bungkil biji tanaman jarak mengandung protein lebih tinggi dari bungkil kedelai (Hambali & Suryani: 2007).

Pemanfaatan
Jarak Pagar biasanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit secara tradidional (Rahmawan, 2008). Getahnya dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan luka dan sebagai antiseptik, sebagai bahan bakar bioetanol dan makanan. Menurut Sarimole, dkk. (2014) dari bagian daun, buah, biji, dan getah jarak pagar dapat menyembuhkan beberapa penyakit anatara lain  radang telinga, sakit gigi, sariawan, perut kembung-masuk angin, sembelit, jamur, gatal-gatal, bengkak, pendarahan, reumatik, batuk, dan sebagai peluruh dahak. Sedangkan bagian bungkil biji tanaman ini dapat dijadikan bahan baku pembuatan pakan ternak (Syakir, 2010).

Daftar Pustaka
Hambali, E & Suryani, A. (2007). Jarak pagar tanaman penghasil biodiesel. Jakarta: Penebar Swadaya, 2007

De Padua dkk (1999) de Padua, N. Bunyapraphatsara & R.H.M.J. Lemmens (Eds), Plant Resources of South-East Asia No 12(1). Backhuys Publishers, Leiden.

Syakir (2010). Prospek dan Kendala Pengembangan Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.)Sebagai Bahan Bakar Nabati di Indonesia. Perspektif: 9(2): 55-65)

Sarimole E., Martosupono M., Semangun H., Mangimbulude J.C. (2014). Manfaat jarak pagar (Jatropha Curcas) sebagai obat tradisional. Prosiding Seminar Nasional Raja Ampat.

Zasa, M. (2014). Manfaat Tanaman Jarak Pagar.